Komparasi Implementasi CAMELS Sehubungan Dengan Kinerja Keuangan Bank Syariah dan Bank … (16)



Penelitian ini bertujuan: 1) Untuk mengetahui apakah implementasi CAMELS sehubungan dengan kinerja keuangan Bank Syariah Mandiri dan Bank Jatim dapat dijadikan sebagai early Warning Systems, 2) Untuk mengetahui bagaimana kondisi kinerja keuangan Bank Syariah Mandiri dan Bank Jatim tahun 2003-2005, dan 3) Untuk mengetahui komparasi implementasi CAMELS terhadap Bank Syariah Mandiri dan Bank Jatim.

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Bank Umum Syariah, dan Bank Umum Konvensional , sedangkan sampel yang diambil adalah Bank Syariah Mandiri. Sementara sebagai data pembanding adalah bank konvensional dalam hal ini menggunakan sampel Bank Jatim. Untuk mengukur rasio kinerja keuangan bank menggunakan analisis CAMELS berdasarkan Peraturan Bank Indonesia Nomor: 6/10/PBI/2004 tentang Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum. Sedangkan untuk mengetahui perbedaan kinerja keuangan bank syariah maupun bank konvensional adalah mengunakan uji t dua sampel (Two Sample t- test).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa rasio permodalan, secara umum Bank Syariah Mandiri selama periode 2003-2005 mengalami penurunan. Hal ini disebabkan oleh peningkatan pembiayaan untuk mengimbangi pertumbuhan dana. Untuk itu bisa jadi pemodal Bank Syariah Mandiri akan menambah modalnya jika tidak ingin ketinggalan dari bank lainnya. Dari sisi kualitas aset secara keseluruhan cukup baik namun diperkirakan akan mengalami penurunan apabila tidak dilakukan perbaikan. Namun demikian kebijakan pemberian kredit/investasi, posedur dan administrasi cukup mendukung kegiatan operasional yang aman dan sehat serta didokumentasikan dengan baik. Dari sisi manajemen bank memiliki track record kinerja yang memuaskan. Dari sisi rentabilitas secara umum sangat baik untuk mengantisipasi potensi kerugian. 

Dari sisi likuiditas secara umum kinerja bank cukup baik terutama untuk mengatisipasi kebutuhan likuiditas dan penerapan manajemen resiko likuiditas cukup memadai. Sedangkan pada sisi sensitivitas pada resiko pasar, resiko sangat rendah yang dikombinasikan penerapan manajemen resiko pasar yang efektif dan konsisten. Sedangkan Bank Jatim selama periode 2003 sampai dengan 2005 menunjukkan bahwa rasio permodalan secara keseluruhan sangat baik karena tingkat modal secara signifikan berada lebih tinggi dari ketentuan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM). 

Kualitas aset sangat baik dengan portofolio yang sangat minimal, sementara itu, manajemen bank memiliki track record kinerja yang memuaskan, independen, mampu beradaptasi dengan kondisi ekstern, dan memiliki sistem pengendalian resiko yang memadai. Pada sisi rentabilitas, secara umum kinerja sangat baik, kemampuan rentabilitas sangat tinggi untuk mengantisipasi kerugian. Posisi likuiditas secara umum kinerjanya sangat baik dan kemampuan likuiditas untuk mengantisipasi kebutuhan modal sangat kuat. Sensitivitas terhadap resiko pasar memiliki resiko sangat rendah yang dikombinasikan penerapan manajemen resiko pasar yang efektif dan konsisten.

Hasil temuan lain menunjukkan bahwa secara umum tidak ada perbedaan yang signifikan antara implementasi CAMELS Bank Syariah mandiri dengan Bank Jatim, karena setelah dilakukan uji t menghasilkan kesimpulan bahwa H0 ditolak


Untuk mendapatkan file lengkap dalam bentuk MS-Word, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Tinggalkan komentar